Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 25 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga Perenungan ”Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani visva” Terjemahannya adalah. ”Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalah sumber penghidupan seluruh alam semesta” Atharva Veda XIII. Memahami Teks Walaupun yoga diklasiikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda, tidak ada satu pun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yang lain. Semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam kitab Hindu. Kecocokan disiplin tertentu bergantung dari mental, intelektual dan dimensi emosional dan hubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata yoga digunakan di negara barat, secara umum ini berarti Hatha Yoga, yang merupakan latihan isik dalam sistem hindu kuno dan teknik pernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab hindu menggunakan kata yoga sebagai sinonim dari sadhana, yang berarti spiritual disiplin. Terdapat enam disiplin yang utama dalam yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga. Gambar berikut adalah beberapa contoh peragaan praktik yoga. sumber. dok pribadi Gambar Yoga silasana sumber. dok pribadi Gambar Yoga bhujangasana 1 sumber. dok pribadi Gambar Yoga bhujangasana 3 sumber. dok pribadi Gambar Yoga purnad hanurasana Diunduh dari http Kelas XI SMASMK 26 Gambar di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakan yoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkan dapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didik dalam proses pembelajaran di setiap sekolah SMASMK. Jika yoga rutin dilakukan dalam kehidupan ini, kesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya serta umat sedharma pada umumnya dapat terwujud. Uji Kompetensi 1. Coba sebut dan jelaskan sikap- sikap yoga yang dapat menyembuhkan macam- macam penyakit 2. Setelah mengetahui sikap- sikap dalam yoga, coba praktikkan sikap- sikap yoga tersebut 3. Apa pengaruh praktik yoga dalam kehidupan sehari- hari? 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab 1 Yoga Menurut Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari BapakIbu guru yang mengajar 5. Amatilah gambar berikut ini, dan jelaskan Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah. Gambar Raja Yoga 2 Sumber Dok. https sumber. Gambar Raja Yoga 2 sumber. dok. Yoga asanas Gambar Yoga Gabhsana Diunduh dari http Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 27 Yajña dalam Mahabharata “Sahayajñāh prajāh sṛṣtvā puro vāsa prajāpatiá, anena prasavisyadhvam eṣa vo iṣtakhamadhuk”. Terjemahannya ”Pada zaman dahulu kala Prajapati Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda; dengan ini engkau akan mengembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu ”. Bhagavad Gita, Setiap tindakan tanpa dilandasi keyakinan yang mantap, akan sia-sia. Demikian pula keyakinan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memiliki iman yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula dalam melaksanakan yajna, mutlak dilandasi Sraddha keimanan atau keyakinan yang mantap. A. Pengertian dan Hakikat Yajña
hathayoga merupakan jenis yoga dengan sistem pelatihan memakai berbagai teknik membentuk sikap tubuh (asana) diikuti dengan teknik pernapasan (pranayama) untuk mencapai keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda di dalam tubuh, seperti tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah, tubuh bagian kiri dan tubuh bagian kanan, tarikan napas dan Gerakan yoga memiliki banyak manfaat yang luar biasa bagi tubuh dan pikiran. Tak seperti gerakan olahraga lain yang sering kali membatasi usia bagi pelakunya. Dalam yoga, siapa saja baik tua maupun muda dapat melakukan gerakan yoga asana. Berikut ini adalah beberapa gerakan yoga asana yang biasa dilakukan1. TadasanaDalam yoga, gerakan tadasana merupakan ibu atau induk dari seluruh gerakan yoga. Gerakan ini ditujukan untuk membenarkan postur tubuh yang salah. Cara melakukan tadasana adalah dengan berdiri tegak lurus dengan kedua kaki agak direnggangkan. Letakkan kedua tangan di samping dan ambil nafas panjang perlahan sambil rasakan aliran udara di dalam UttanasanaGerakan selanjutnya adalah uttanasana. Gerakan membungkuk ini dilakukan dengan menekukkan badan sehingga tubuh terlipat di pinggang. Letakkan kedua tangan di samping kaki yang Virabhadrasana IGerakan Virabhadrasana I sangat baik bagi kamu yang banyak bekerja di atas meja. Gerakan dilakukan dengan membuka kaki selebar bahu, kemudian ikuti dengan turunnya pinggul secara perlahan dan tekuk kaki depan untuk menahan berat badan. Letakkan kedua tangan ke atas hingga paru-paru terasa terbuka dan penuh dengan VrikshasanaGerakan Vrikshasana menjadi salah satu gerakan yang melambangkan yoga. Gerakan yang juga disebut tree pose ini dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki dengan menumpukannya pada kaki yang lain. Keseimbangan adalah inti gerakan BalasanaGerakan yang juga disebut dengan child pose ini dilakukan dengan merangkak kemudian lebarkan kedua lutut. Letakkan perut di atas paha dan bokong di atas kedua kaki. Posisikan dahi menyentuh tanah dan kedua tangan dalam posisi lemas lurus di samping Bhujangasana Asana yoga yang satu ini disebut jug adengan cobra pose karena gerakannya yang mirip dengan ular kobra. Cara melakukannya adalah dengan berbaring telungkung dengan kaki agak direnggangkan. Kemudian perlahan angkat bagian tubuh atas dengan bertumpu pada kedua tangan sambil tarik nafas dan hembuskan secara MarjariasanaMarjariasana dilakukan dengan posisi merangkak. Dimulai dengan membungkukkan badan hingga tubuh melengkung ke dalam kemudian cekungkan badan sambil bawa kepala ke arah atas dengan diikuti gerakan tarikan dan buang nafas Adho Mukha SvanasanaAdho Mukha Svanasana disebut juga gerakan down dog. Lakukan dengan menelungkupkan badan lalu angkat lutut dan luruskan kedua kaki hingga tubuh membentuk huruf V Virabhadrasana IIVirabhadrasana II dilakukan hampir sama dengan gerakan Virabhadrasana I. Gerakan ini dilakukan dengan membuka kaki selebar mungkin, kemudian tekuk kaki depan sambil membuka kedua tangan lurus di depan dan Virabhadrasana IIIGerakan Virabhadrasana III dilakukan dengan pose yang sangat berbeda dari gerakan sebelumnya. Virabhadrasana II dilakukan dengan berdiri di atas satu kaki sedangkan kaki lain lurus terangkat ke belakang dengan kedua tangan lurus ke depan hingga tubuh membentuk huruf Setu BandhasanaBridge pose atau Setu Bandhasana dilakukan dengan berbaring telentang dengan kedua kaki ditekuk untuk kemudian menahan berat badan yang diangkat ke atas dengan menggunakan otot betis dan Baddha KonasanaPose kupu-kupu atau Baddha Konasana dilakukan dengan duduk bersila. Pegang kedua ujung kaki dengan tangan dan tekan kedua paha sedekat mungkin ke Supta MatsyendrasanaGerakan berbaring melilit ini dilakukan dengan berbaring dengan meregangkan tubuh ke dua sisi yang berbeda. Buka kedua tangan di samping selebar mungkin dan arahkan kepala ke kanan sedangkan kedua kaki dilipat ke arah ShavasanaDikenal juga dengan nama pose mayat. Hal ini dikarenakan gerakan dari Shavasana sendiri hanya dengan telentang layaknya tubuh yang telah mati. Atur nafas setenang mungkin agar lebih PadmasanaGerakan yang satu ini cukup sulit dilakukan yakni dengan duduk bersila namun kedua telapak kaki disilangkan ke atas. Kedua tangan berada di ujung lutut layaknya orang bermeditasi. Gerakan ini disebut juga lotus PlankGerakan yang seperti push up ini dilakukan menumpukan berat badan pada kedua telapak tangan dan kaki yang tegak lurus. Lakukan stretching sebelum melakukan plank karena otot akan sangat tegang ketika melakukan HalasanaGerakan Halasana terbilang rumit karena membutuhkan kelenturan yang sangat baik untuk dapat melakukannya. Caranya adalah berbaring telentang kemudian angkat kedua kaki lurus melewati kepala hingga ujung kaki menyentuh lantai. Sedangkan kedua tangan tetap tegak lurus sambil Viparita KaraniViparita Karani atau gerakan lilin dilakukan dengan bantuan dinding. Berbaringlah telentang dengan kedua tangan terbuka ke samping, kemudian perlahan naikan kedua kaki menempel lurus di dinding hingga tubuh membentuk sudut 90 TrikonasaGerakan ini dilakukan dengan membuka kaki selebar bahu kemudian sentuh bagian bawah kaki kanan dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kiri lurus ke atas. Lekungkan tubuh untuk mendapat regangan yang DhanurasanaDhanurasana dilakukan dengan telungkup kemudian bengkokkan kedua ujung kaki ke atas dengan dipegang oleh kedua tangan. Gerakan ini disebut juga pose PaschimotanasanaPaschimotanasana dilakukan dengan menempelkan dahi ke kedua lutut. Gerakan ini membutuhkan kelenturan dan kesabaran yang tinggi, namun sangat baik untuk kekuatan tulang NaukasanaGerakan seperti sebuah perahu ini dilakukan dengan duduk dengan kedua kaki dirapatkan. Kemudian perlahan angkat kedua kaki lurus dengan diikuti kedua tangan yang lurus pula hingga tubuh hampir membentuk pose 22 gerakan asana yoga yang sering dilakukan. Bagi kamu yang pemula, sebaiknya mintalah bantuan instruktur yoga agar tidak terjadi cedera saat melakukannya. 7 Sebutkan tujuan utama dari proses recruitment dan seleksi ? 8. Dalam hal Recruitment terdapat proses dalam memperkenalkan pegawai. Sebutkan dan jelaskan proses tersebut ! _____ 1. Sebutkan dan jelaskan 5 tipe dalam kepemimpinan 1. Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:Daftar Isi [ Buka ] Apa itu Sikap Yoga dan Bagaimana Dapat Mencerminkan Sila Kelima Pancasila? Hubungan Antara Sikap Yoga dengan Keadilan Sosial Dalam Sila Kelima Bagaimana Sikap Yoga Membawa Dampak Positif pada Ketertiban dan Kedamaian Sikap Yoga dan Kedamaian dalam Hidup Bermasyarakat yang Sesuai dengan Sila Kelima Bagaimana Praktik Sikap Yoga Bisa Menjadi Pedoman dalam Hidup Bermasyarakat yang Adil dan BeradabSikap yoga yang diwariskan oleh tradisi India merupakan sebuah cara hidup yang memiliki prinsip-prinsip yang sangat terkait dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satu sikap yoga adalah ahimsa, yang berarti tidak menyakiti atau merusak, baik secara fisik maupun mental. Dalam konteks Pancasila, sikap ahimsa ini sangat menunjukkan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sebab, keadilan sosial memerlukan sikap saling menghormati dan bekerja sama sehingga tidak terjadi konflik atau ketidakadilan yang merugikan masyarakat luas. Sikap ahimsa juga menuntut kesadaran akan ketidakseimbangan alam. Sikap ini tercermin melalui penekanan pada kebutuhan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara tubuh, pikiran, dan lingkungan. Secara filosofis, keharmonisan dan keseimbangan ini menggambarkan sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam praktiknya, sikap yoga juga menekankan pada pentingnya mengendalikan diri dan pikiran. Dalam hal ini, sikap yoga membantu untuk mengatasi segala bentuk rasa takut, kemarahan, dan kegelisahan yang dapat mengganggu keseimbangan hidup seseorang. Sikap ini sangat mewakili sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Sikap lainnya yakni satya, yang berarti jujur dan akurat. Sikap satya ini memerlukan kesadaran terhadap diri sendiri, dan kemampuan untuk membedakan antara apa yang benar dan tidak benar. Sikap ini sangat mewakili sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dengan demikian, sikap-sikap yang dituntut oleh yoga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila memiliki pengaruh dan relevansi yang mendalam pada keragaman budaya dan pemikiran dalam masyarakat Indonesia. Apa itu Sikap Yoga dan Bagaimana Dapat Mencerminkan Sila Kelima Pancasila? Sikap yoga adalah praktik olahraga dan meditasi yang berasal dari India dan berkembang menjadi populer di seluruh dunia. Berbagai bentuk latihan tarian, gerakan, pernapasan, dan meditasi yang difokuskan pada kebahagiaan dan kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai-nilai utama Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sikap yoga mengandung banyak nilai yang berkaitan dengan Pancasila, dan ada beberapa cara dimana sikap yoga dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Sila kelima Pancasila menjelaskan bahwa Indonesia harus menerapkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan sosial berarti bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan, dan bahwa individu dan kelompok tidak harus diuntungkan atau dirugikan karena pandangan politik, ras, agama, jenis kelamin, atau asal usul sosial. Sikap yoga menekankan pada dukungan untuk keadilan dan kesetaraan sosial, khususnya pada hal-hal seperti kesehatan dan kesejahteraan. Berlatih yoga akan mempromosikan kesetaraan, mengurangi jumlah kekerasan, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan fisik dan mental, serta membantu memperkuat hubungan sosial. Sila kelima Pancasila juga mengatakan bahwa Indonesia harus memperjuangkan Persatuan Indonesia. Persatuan berarti bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bergabung dan menentang segala bentuk pemisahan atau perpecahan yang dapat merusak harmoni sosial. Sikap yoga mengajarkan bahwa kita harus menghargai semua orang, menarik kekuatan dan inspirasi dari perbedaan dan membangun hubungan yang harmonis. Latihan yoga yang teratur akan membuat orang-orang lebih terbuka terhadap orang lain, lebih santai dalam berinteraksi, dan cenderung lebih dalam beremapat atau berbaur dan ini sangat diperlukan dalam membangun persatuan. Adapun, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah sila yang paling berkaitan dengan praktik yoga. Kemanusiaan mengandung makna bahwa semua orang harus dihargai sebagai individu yang utuh dan memiliki hak asasi yang sama. Orang-orang harus diperlakukan dengan adil dan beradab serta memiliki saling menghargai. Yoga mengajarkan untuk menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain dengan cara melatih kepedulian, empati, dan kasih sayang. Dalam praktik yoga, kita belajar untuk menghormati dan memuliakan tubuh kita sendiri, meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan tubuh, dan mendengarkan pesan tubuh kita sendiri. Kita juga belajar untuk menghormati kebutuhan dan batas orang lain dan menghargai semua bentuk perbedaan. Ini dapat membantu mempromosikan kemanusiaan yang adil dan beradab. Terakhir, Sikap Yoga dapat mencerminkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Yoga pada awalnya berakar pada tradisi agama Hindu. Saat ini, sikap yoga telah berkembang di seluruh dunia sebagai bentuk olahraga dan meditasi. Namun, bentuk khusus latihan yoga kerap kali disertai doa dan dikaitkan dengan konsep spiritual seperti kesadaran diri dan kesadaran kosmik. Meskipun demikian, Sikap yoga tetap bersifat inklusif terhadap agama dan spiritualitas. Para praktisi Yoga dapat melihat sikap yoga sebagai bentuk penyembahan atau meditasi untuk kebaikan diri sendiri. Dalam keseluruhan, Sikap yoga memiliki potensi untuk mencerminkan nilai-nilai utama Pancasila secara positif. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik yoga dapat membantu mempromosikan kebahagiaan, kesejahteraan, kesetaraan, dan persatuan, serta meningkatkan pemahaman kita tentang kebutuhan dan batas orang lain. Melatih yoga juga dapat memberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman kita tentang konsep-konsep spiritual seperti pemujaan dan kesadaran diri. Praktik yoga ini dapat menjadi sebuah jalan bagi kita untuk menjadi warga negara yang lebih baik dan vanguard dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila untuk Harmoni Kehidupan Masyarakat dari Tegaknya Keadilan dan Kesejahteraan Bersama. Hubungan Antara Sikap Yoga dengan Keadilan Sosial Dalam Sila Kelima Pancasila Sila kelima Pancasila, yang mewakili keadilan sosial, sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan merata. Keadilan sosial mencakup kesetaraan hak, kesempatan, dan pembagian kekayaan secara adil. Semua orang berhak mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan pengakuan, perlindungan, dan manfaat di depan hukum. Dalam hal ini, sikap yoga bisa menjadi alat penting untuk mencerminkan nilai-nilai yang tertanam di dalam Sila Kelima Pancasila. Sikap yoga dalam hal ini mencakup prinsip-prinsip seperti non-diskriminasi, kerja sama, dan kepemimpinan yang adil. Yoga mengajarkan kita untuk merangkul perbedaan dan memberi penghargaan pada semua orang, tanpa menghiraukan orientasi seksual, agama, suku bangsa, atau gender. Melalui sikap yoga, kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menciptakan keadilan sosial dan keamanan bagi semua individu di masyarakat. Sikap yoga juga mencakup prinsip kepemimpinan yang adil. Dalam sikap ini, kita diajarkan untuk mendukung orang lain dalam hal memperjuangkan hak yang sama. Hal ini menjadi penting dalam menciptakan keadilan sosial di masyarakat. Sikap yoga memperkenalkan ide bahwa tidak perlu ada seorang individu yang lebih baik dari yang lain, melainkan semua orang sama dan memiliki hak yang sama. Oleh karena itu, tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan akibat status sosial, pendidikan, atau kemampuan financial. Dalam praktik yoga, ada tujuh chakra, di mana setiap chakra memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan mental dan spiritual. Salah satunya, manipura chakra, yang terletak di pusat tubuh, terkait dengan perasaan percaya diri dan kesetaraan sosial. Melalui praktik yoga, kita dapat mengaktifkan chakra ini dan menemukan rasa percaya diri dalam memberikan hak yang sama bagi orang lain. Dalam hal ini, sikap yoga membawa pengertian dan kepekaan pada hak-hak manusia dan keadilan sosial yang memerlukan kerjasama dan dedikasi. Contoh nyata dari hubungan antara sikap yoga dan keadilan sosial adalah gerakan yogi di Amerika, yang memperjuangkan hak asasi manusia bagi semua orang tanpa menghiraukan ras, gender, agama, atau orientasi seksual. Sikap yoga di Amerika telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak manusia pada skala nasional dan internasional. Mereka percaya bahwa semua orang harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan sosial. Pada kesimpulannya, sikap yoga dapat mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial dalam Sila Kelima Pancasila. Dalam hal ini, yoga bisa menjadi alat yang penting untuk menciptakan masyarakat adil dan merata. Dengan menciptakan lingkungan yang adil dan keadilan terhadap semua individu, kita semua dapat meraih kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, perlu diingat bahwa sikap yoga memiliki pengaruh yang positif dalam membangun masyarakat yang adil dan merata dengan mengikuti nilai-nilai yang terbenam dalam Sila Kelima Pancasila. Bagaimana Sikap Yoga Membawa Dampak Positif pada Ketertiban dan Kedamaian Sosial Yoga memang terkenal sebagai praktik meditasi yang dapat membawa ketenangan dan kedamaian pada diri seseorang. Namun, bagaimana dengan dampak positif yoga terhadap ketertiban dan kedamaian sosial di masyarakat? Pertama-tama, sikap yoga yang berfokus pada kebaikan diri sendiri, seperti toleransi dan kebijaksanaan, dapat berdampak pada berkurangnya konflik dan kekerasan pada masyarakat. Dalam yoga, kita dipelajari untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri sebelum memperbaiki hubungan dengan orang lain. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih menghargai perbedaan satu sama lain dan mengurangi kesalahpahaman yang sering memicu konflik. Selain itu, praktik yoga juga membawa dampak positif pada kesehatan mental dan fisik masyarakat. Semakin sehat mental dan fisik seseorang, semakin baik pula kualitas hidup mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa bahagia, damai, dan kepuasan hidup masyarakat secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi keinginan melakukan tindakan kekerasan atau hal-hal yang merugikan orang lain. Lebih jauh lagi, sikap yoga yang berfokus pada rasa empati dan kasih sayang dapat membantu masyarakat untuk lebih memperhatikan dan menghargai orang lain. Hal ini dapat meningkatkan hubungan sosial yang lebih baik dan menghasilkan perkembangan karakter yang lebih baik pula. Masyarakat yang mempraktikkan yoga juga lebih mungkin untuk memandang kebaikan dan kebahagiaan orang lain sebagai bagian integral dari kebahagiaan mereka sendiri. Praktik yoga juga dapat membantu masyarakat dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan lingkungan sekitar. Konsep Ahimsa dalam yoga mengajarkan untuk menghormati kehidupan dan tidak merugikan makhluk hidup lain, termasuk alam. Masyarakat yang mempraktikkan yoga cenderung lebih mandiri dan sadar lingkungan, sehingga dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian alam. Dalam nutshel, praktik yoga membawa dampak positif pada ketertiban dan kedamaian sosial di masyarakat melalui peningkatan kualitas hidup, pengembangan karakter, dan peningkatan hubungan antarindividu dan dengan lingkungan sekitar. Masyarakat yang mempraktikkan yoga juga lebih mungkin untuk memandang kebaikan dan kebahagiaan orang lain sebagai bagian integral dari kebahagiaan mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mendukung praktik yoga dan menyediakan akses untuk praktik ini. Sikap Yoga dan Kedamaian dalam Hidup Bermasyarakat yang Sesuai dengan Sila Kelima Pancasila Salah satu sikap yang diajarkan oleh yoga adalah sikap kesabaran. Kesabaran adalah sikap yang sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kesabaran diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menahan diri dalam menghadapi suatu keadaan tidak menyenangkan. Kesabaran juga diartikan sebagai sikap sabar, tabah, dan tidak cepat putus asa. Banyak kejadian di masyarakat yang membutuhkan sikap kesabaran. Contohnya, ketika kita mengalami kemacetan di jalan raya atau antrian yang panjang di tempat umum. Dalam situasi seperti itu, sikap kesabaran diperlukan untuk menghindari konflik yang tidak penting. Dengan menguasai sikap kesabaran, kita mampu bertindak dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh emosi. Sikap yang satu lagi adalah sikap toleransi. Toleransi diartikan sebagai sikap menghormati dan menerima perbedaan yang ada pada orang lain. Dalam hidup bermasyarakat, sikap toleransi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik antar kelompok. Melalui toleransi, kita dapat memahami dan menghargai perbedaan agama, suku, budaya, dan latar belakang sosial yang ada pada orang lain. Sikap toleransi dalam yoga tercermin pada latihan pernapasan yang diiringi dengan meditasi. Saat bermeditasi, kita diajarkan untuk menghargai dan menerima keadaan yang ada pada diri sendiri. Kita juga belajar untuk mengembangkan rasa simpati dan empati pada orang lain. Dalam Yoga, kita diajarkan bahwa setiap orang mempunyai keunikan dan kelebihan masing-masing yang perlu dihargai. Sikap yang terkait dengan toleransi adalah sikap menghargai. Menghargai diartikan sebagai sikap menghormati dan mengakui nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain. Dalam hidup bermasyarakat, sikap menghargai sangat penting sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kerja keras orang lain. Ketika kita menghargai usaha dan kerja keras orang lain, kita juga akan mendapat apresiasi yang sama. Sikap menghargai juga tercermin dalam yoga melalui sikap introspeksi. Dalam yoga kita diajarkan untuk melakukan refleksi diri, untuk melihat kesalahan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan melakukan introspeksi, kita dapat lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. Introspeksi juga membantu kita untuk memperbaiki diri dalam mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Sikap yang terakhir yang mencerminkan sila kelima Pancasila adalah sikap gotong royong. Gotong royong diartikan sebagai kerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam hidup bermasyarakat, sikap gotong royong sangat diperlukan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Melalui gotong royong, kita dapat mempercepat penyelesaian suatu pekerjaan dan menghindari terjadinya kesulitan dalam bekerja. Sikap gotong royong tercermin dalam yoga melalui sikap keterbukaan dan kepedulian pada orang lain. Dalam yoga, kita diajarkan untuk bersikap lapang dada dan tidak terlalu egois. Keterbukaan pada orang lain membuat kita dapat saling membantu dalam mencapai tujuan yang sama. Selain itu, kepedulian pada orang lain juga membuat kita lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan dapat memberikan bantuan dengan tulus. Dalam kesimpulannya, penerapan sikap-sikap dalam yoga, seperti kesabaran, toleransi, menghargai, dan gotong royong sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Sikap tersebut mencerminkan sila kelima Pancasila yang berisi tentang kerjasama, saling menghormati, dan menghargai keberagaman yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, melalui yoga, kita dapat menumbuhkan sikap-sikap yang positif dalam hidup bermasyarakat dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana Praktik Sikap Yoga Bisa Menjadi Pedoman dalam Hidup Bermasyarakat yang Adil dan Beradab Yoga adalah salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan fisik dan mental. Pada dasarnya, yoga berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti penyatuan atau integrasi. Praktik yoga meliputi sejumlah pose atau asana, gerakan pernapasan, meditasi, dan mantra. Salah satu sikap yoga yang dapat mencerminkan sila kelima pancasila adalah ahimsa. 1. Ahimsa dalam Yoga Ahimsa berarti tidak melakukan kekerasan, tidak merusak, tidak menyakiti, tidak membunuh, tidak merampas, dan tidak menghancurkan. Ahimsa merupakan sikap yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bermasyarakat. Sikap ahimsa dalam praktik yoga meliputi tidak memaksa tubuh untuk melakukan pose atau asana yang dapat menyakiti diri sendiri atau mengganggu kesehatan orang lain. 2. Satya dalam Yoga Satya merupakan sikap jujur yang sangat ditekankan dalam yoga. Sikap satya dalam praktik yoga meliputi pengakuan dan penerimaan keterbatasan diri sendiri dan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap satya sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kejujuran antara sesama. 3. Asteya dalam Yoga Asteya berarti tidak merampas, tidak mencuri, atau tidak mengambil hak milik orang lain. Dalam praktik yoga, sikap asteya dilakukan dengan tidak meniru pose atau asana orang lain secara paksa atau memaksa mereka untuk berbagi ilmu atau rahasianya. Dalam berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat, sikap asteya sangat penting untuk membangun rasa saling percaya dan saling menghargai sesama. 4. Brahmacharya dalam Yoga Brahmacharya berarti pengendalian diri dari nafsu yang berlebihan dan menjaga agar tidak tergoda untuk melakukan perbuatan buruk yang dapat merusak diri sendiri atau orang lain. Dalam praktik yoga, sikap brahmacharya dilakukan dengan mengendalikan diri dalam mempraktikkan gerakan fisik yang berlebihan atau mengubah sikap agar tidak merusak tubuh dan pikiran. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap brahmacharya sangat penting untuk menjaga etika dan moral dalam berinteraksi dengan orang lain. 5. Aparigraha dalam Yoga Aparigraha berarti tidak serakah atau tidak terlalu memikirkan diri sendiri saja. Dalam praktik yoga, sikap aparigraha dilakukan dengan tidak terlalu terikat pada materi seperti pakaian, perhiasan, atau benda-benda lain yang sifatnya tidak penting dan dapat mengganggu pengekangan tubuh dan pikiran dalam berpraktik yoga. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap aparigraha sangat penting untuk menjaga kerukunan sosial dan kebersamaan, untuk menghindari keserakahan, dan untuk selalu berpikir positif dan selalu berbagi dengan orang lain. Dalam kesimpulannya, sikap yoga dapat menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat yang adil dan beradab. Dalam praktik yoga, sikap ahimsa, satya, asteya, brahmacharya, dan aparigraha dapat membantu kita untuk mengendalikan diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan membangun rasionalitas dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, praktik yoga dapat menjadi sarana untuk membangun harmoni sosial dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalamperkembangan selanjutnya tentu masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Yajña, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:16). Referensi: Sudirga, Ida Bagus dan Yoga Segara, I Nyoman. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Untuk SMA/SMK Kelas X (cetakan ke-1). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, E-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannyatentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi,tetapi pemisahan yang tegas antara Purusa dan Prakrti Sarasamuccaya, hal371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “darisemua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang HyangWidhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada bebagai obyekyang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yangada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kitasendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada SangHyang Widhi. Kebodohan menyatakan bahwa ada dualisme dari satu realitas yang disebutSang Hyang Widhi Tuhan. Ketika kebodohan dihilangkan oleh pengetahuan,maka dualisme hilang dan kesatuan penuh akan dicapai. Ketika seseorangmengatasi kebodohan, maka dualisme hilang, ia menyatu denganThe PerfectSingle Being tetapi kesempurnaan The Single Being itu selalu ada dan tetaptersisa sebagai sesuatu yang sempurna dan satu. Tak ada perubahan dalam lautan,seberapa banyakpun sungai-sungai yang mengalirkan airnya dan bermuarapadanya. Ketidakberubahan adalah keadaan dasar dari kita dapat memperaktikkan sikap-sikap ajaran Yogãsanas untukmewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini?Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut dengan baik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 51 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran Yoga terhadap Tuhan? 1. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran Yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. 2. Dalam ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 52 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, F. Mempraktikkan Sikap-sikap YogãsanaPerenungan Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani ’Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalahsumber penghidupan seluruh alam semesta’ Atharvaveda XIII. Teks Walaupun Yoga diklasifikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda,tidak ada satupun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yanglain. semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam Kitab Hindu. Kecocokandisiplin tertentu bergantung dari mental, intelek dan dimensi emosional danhubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata Yoga digunakan di Negara Barat, secara umum ini berarti HathaYoga, yang merupakan latihan fisik dalam sistem Hindu Kuno dan teknikpernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab Hindumenggunakan kata Yoga sebagai kata sinonim dari sadhana, yang berarti spiritualdisiplin. Terdapat empat disiplin yang utama dalam Yoga, Karma Yoga, BhaktiYoga, Jnana Yoga, dan Raja AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 53 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Berikut ini dapat disajikan beberapa praktik Yoga Asanas yang patutdilaksanakan1. Nama gerakan Yoga Utrãsana Gambar Utrãsana Sumber 08-01-2016 Manfaat dari gerakan Yoga Utrãsana Utrãsana bermanfaat untuk menjagakelenturan atau flexibility dari tulang punggung spine, meningkatkan sirkulasidarah ke daerah kepala, dan untuk menyelaraskan sistem pencernaan danmetabolisme dalam Nama Gerakan Yoga Druta Halãsana Manfaat dari gerakan Yoga Druta Halãsana Druta Halãsana bermanfaatuntuk meregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung, persendiantulang belakang spinal joints dan syaraf-syaraf tulang punggung. Asanas inijuga dapat, meningkatkan aliran darah ke leher, mengaktifkan kelenjar thyroiddan untuk tetap menjaga flexibility dari tulang AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 54 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Druta Halãsana Sumber 22-12-2014 Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung dan hipertensi, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gambar Bhumi Pada Mastakãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gerakan Yoga BhumiPada Mastakãsana dapat meningkatkan aliran darah ke otak, membantu dalammasalah tekanan darah rendah dan juga mempunyai manfaat untuk menguatkanotot-otot kepala dan AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 55 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantekanan darah tinggi untuk tidak melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Mayurãsana Gambar Mayurãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Mayurãsana Mayurãsana bermanfaat untukmenguatkan lengan, menjaga fleksibilitas pergelangan tangan, menyelaraskanproses-proses metabolisme dalam tubuh. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang pergelangan tangan, untuk menghindari melakukan Asanas AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 56 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 5. Nama Gerakan Yoga Hanumãsana Gambar Hanumãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Hanumãsana Hanumãsana bermanfaatuntukmeregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung dan paha,menyelaraskan organ-organ reproduksi dan untuk tetap menjaga flexibility daritulang punggung. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Pascimotanãsana Gambar PascimotanãsanaSumber 22-12-2014PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 57 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Manfaat dari gerakan Yoga Pascimotanãsana Pascimotanãsanabermanfaat meregangkan urat lutut, pinggang dan mengendorkan tulang paha,menghilangkan kelebihan lemak pada daerah perut, menyelaraskan organ-organpanggul, menghilangkan berbagai penyakit seksual wanita, meringankan sakitlimpa, ginjal, sembelit, luka usus, dan menyembuhkan sakit kencing manis Nama Gerakan Yoga Triãsana Gambar Triãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Triãsana Triãsana bermanfaat untuk pengobatanberbagai penyakit kelamin gangguan seksual, menyelaraskan indung telur danrahim, reproduksi wanita dan nyeri AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 58 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 8. Nama Gerakan Yoga Gomukhãsana Gambar Gomukhãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Gomukhãsana Gomukhãsana bermanfaat untukmenghilangkan sakit punggung, bahu dan leher kaku, menyembuhkan penyakitseksual, menyehatkan ginjal, menyembuhkan pegal pinggang, rematik,menguatkan Nama Gerakan Yoga Sarvangãsana Manfaat dari gerakan Yoga Sarvangãsana Sarvangãsana bermanfaat untukmemulihkan keseimbangan peredaran darah/pembersihan darah, memperbaikisistem pencernaan gangguan usus & perut, kesehatan reproduksi, jaringan sarafdan kelenjar, mencegah dan mengobati keputihan, mencegah kembung danmenghilangkan kelebihan lemak,PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 59 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Sarvangãsana Sumber 22-12-2014 Menguatkan jantung yang lemah, menguatkan tenaga piker, menjagaelastisitas tulang punggung/mencegah pengapuran, menyembuhkan rematikotot, sengal pinggang dan sakit kepala, merawat otot dubur dan paha. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah denganwanita haid dilarang melatih/berlatih Asanas ini. Gambar gerakan Yoga di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakanYoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkandapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didik dalamproses pembelajaran di setiap sekolah SMA/SMK. Dengan demikiankesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya sertaumat sedharma pada umumnya dalam kehidupan ini dapat terwujud. Bagaimanakita dapat memaknai bahwa memperaktikkan ajaran Yogãsana dalam kehidupanini adalah sebuah Yajña guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupdalam kehidupan ini? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut denganbaik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 60 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Coba sebutkan dan jelaskan sikap-sikap dalam pelaksanaan Yoga! 2. Setelah mengetahui sikap-sikap dalam Yoga, coba praktikkan sikap- sikap Yoga tersebut! 3. Bagaimana pengaruh praktik Yoga dalam kehidupan sehari-hari Kamu? Narasikanlah! 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab I Yoga Menurut Susastra Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari Bapak/ Ibu guru yang mengajar! 5. Amatilah gambar berikut ini, deskripsilah! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. Gambar Chakrãsana Sumber IK. Arta Jaya 14-2-2013PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 61 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Daftar PustakaAgus S. Mantik. 2007. Bhagavad Gītā. Surabaya Kusuma, Sri Rsi. 1984. Dharma Sastra. Klungkung-Bali Pusat Satya Dharma Oka, I Gusti. 1978. Sad Darsana. PGAHN Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali. 2003. Filsafat untuk Umum. Jakarta Fajar Interpratama;Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā I. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā II. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Rgveda Samhitā VIII IX X. Surabaya Bimas Hindu dan Budha. 1979. Sang Hyang Kamayanikan. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama Pendidikan Provinsi. 1989. Bharata Yuddha Kakawin Miwah Tegesipun Pendidikan Provinsi. 1988. Arjuna Wiwaha Kakawin Miwah Tegesipun Bali. Tidak diterbitkanGelebet, I Nyoman. - Arsitektur Tradisional Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Tanpa tahunKadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya. Jakarta terjemahan dalam bahasa Indonesia. - Dharma Departemen Agama Kota. 2000. Caru Pancasatha. Kota Denpasar. tidak diterbitkanKalam; Drs. 1980. Bangunan Rumah Tinggal Tradisional Bali. Denpasar tidak diterbitkanKamala Subramaniam Ramayana diterjemahkan oleh Sanjaya I Gde Oka. 2001. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 62 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 2006. Mahabharata. Surabaya I Wayan. 2008. Reg Veda Samhitā Mandala I II III. Surabaya I Wayan. 2004. Reg Veda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya Putra, Nyonya I G A. 1982. Upakara Manusa Yajna. Denpasar IHD Supardjana, BA dan I Gusti Ngurah Supartha, SSt. 1982. Pengetahuan- Pengetahuan Tari I. Jakarta Departemen Pendidikan dan IB. Oka. 1984. Panca Sraddha. Denpasar Parisada Hindu Dharma Gde dan Sudharta, Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya Gde. 1971. Veda Parikrama. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Agama Hindu Departemen Agama Gde. 1977. Theologi Hindu. Jakarta Gde. 1977. Hukum Waris Hindu. Jakarta CV. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta PT. Bina S. Nyoman. 1978. Bhagavad Gita. Denpasar Dharma BhaktiParisada Hindu Dharma. 1968. Upadesa. Denpasar Parisada Hindu Dharma Pusat. PGAHN. 6 Tahun Singaraja. 1997. Nitisastra. Denpasar Pemerintah Daerah Propinsi Gde. 2004. Bhagavad Gìtā Pañcamo Veda. Surabaya Pāramita. Parisada Hindu Dharma Pusat,. 1968. Upadesa tentang Ajaran Agama Hindu. Denpasar Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama tersebar di 8 Kabupaten Dati Bansi. 2005. Pemikiran Hindu Pokok-pokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafatnya. Surabaya I Wayan. 2000. Panggilan Veda. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 63 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, R dan G. Puja. 1982. Sweta Swatara Upanisad, Cetakan I. Jakarta I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuscaya, Surabaya I Wayan. 1998. Sarva Darsana Samgraha, Sistem Filsafat India. Surabaya ParamitaMilik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali. 1995. Panca Yajna, Dewa Yajna, Bhuta Yajna, Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Manusa Yajna. S. 1989. Indian Philosophy 2. New Delhi Oxford University Press. Ranganathananda,Swami. 1993. Suara Vivekananda. Jakarta Hanuman Sudarta, MA., Siwaratri; 1994. Upada Sastra; Denpasar. Tidak diterbitkan. - 2004. Kidung Panca Yajna. Surabaya Satya Prakas Saraswati. 2005. Patanjali Raja Yoga. dilengkapi dengan naskah asli - alih bahasa oleh Drs. Mayor Polak Surabaya 2003. Dasar- dasar Filsafat India. Denpasar Program Magister Unhi dan Widya I Wayan dan Raka Krisnu T Raka. 1992. Materi Pokok Darsana. Jakarta Dirjen Bimas Hindu Buddha dan Pendit, Nyoman. 2007. Filsafat Hindu Dharma, Sad Darsana, Enam Aliran Astika Ortodoks. Denpasar Pustaka Bali I Gede. 1985. Pengendalian Diri dan Ethika; Departemen Agama I Gede. Sekitar Tata Susila Seri I., Denpasar Yayasan Guna WerddhiSuryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar Percet. PT. Offset R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta Yayasan R. Dkk. 1982. Sweta Swatara Upanisad. Departemen Agama Republik AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 64 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Arwati, Ni Made. 1992. Caru. Denpasar Upada 1979. Brahmanda Purana. Jakarta Departemen Agama Republik 1967. Perundang-undangan Majapahit. Jakarta 2004. Himpunan dan Ethika Penataan Banten. Denpasar Yayasan Dharma I Made, 2004. Laya Yoga. Surabaya ParamitaSurpha, I Wayan. 1986. Pengantar Hukum Hindu. Tanpa 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya Paramita. Tanpa penerbit- 2006. Yoga Asanas. Denpasar Widya Werddhi Sabha. Tanpa penerbitTeam Penyusun. 2002. Panca Yajna. Denpasar Pemerintah Tingkat I Penyusun. 1982/1983. Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia. Denpasar Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Pemda Tk. I Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Penerjemah. 1994. Bhuwanakosa. Denpasar Penerbit Upada I Made. 2003. Teologi dan Simbol-simbol agama Hindu. Tanpa penerbitTitib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata Viracarita Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya I Gst. Agama Hindu Sejarah dan Sraddha. Tanpa tahun dan tidak diterbitkanWidyatranta, Siman. Adiparwa Jilid I dan II. Yogyakarta I G. 1986. Dasar-dasar Manajemen Umum. Jakarta Pustaka I Ketut. 2002. Memelihara Tradisi Veda. Denpasar PT. Bali AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 65 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Ketut dan Raka Santreri. 1993. Kasta dalam Hindu Kesalah Pahaman Berabad-abad. Denpasar Penerbit. Yayasan Dharma 2005. Ădiparva. Surabaya Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu; Parisada Hindu Dharma Indonesia. Tanpa Penulis- 1992. Sundarigama. Denpasar Departemen Agama Kota Denpasar. Tanpa PenulisPENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 66 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 67 SMA/SMK KELAS XISikapmerupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan. Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
KataBhakti (Bahasa Sanskerta) berarti pengabdian atau bagian (Monier: 2008). D alam praktik Hinduisme menandakan suatu keterlibatan aktif oleh seseorang dalam memuja Yang Mahakuasa. Istilah bhakti sering diterjemahkan sebagai pengabdian, meskipun kata partisipasi semakin sering digunakan sebagai istilah yang lebih akurat, karena menyampaikan se suatu yang hubungan dekat dengan Tuhan.rEe9Z.